Usaha Gagal Donald Trump Untuk Menerima Hadiah Nobel Perdamaian

Usaha Gagal Donald Trump Untuk Menerima Hadiah Nobel Perdamauan

Cerita Nadia Murad telah tersebar ke seluruh pejuru dunia. Tahun 2018, ia memperoleh hadiah Nobel Perdamaian. Kemudian ia diterima Presiden Amerika Serikat (AS) waktu itu, Donald Trump seperti digambarkan foto di atas.

Donald Trump waktu itu ingin sekali untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian sehingga harus mengundang Nadia Murad ke Gedung Putih.

Nadia Murad Basee Taha baru bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih. Tetapi tahukah kita siapa dia yang berhasil meraih Nobel Perdamaian 2018 itu ?

Perempuan kelahiran 1993 ini adalah seorang aktivis hak asasi manusia Yazidi. Peraih Nobel Perdamaian 2018 ini, pernah  diculik dan diambil gerilyawan Negara Islam di Irak pada Agustus 2014.

Apa itu Yazidi,  juga disebut Yezidi, Êzidî, Yazdani, dalam bahasa Arab: ایزدیان‎ Ayziyan, bahasa Armenia: Եզդիներ Ezdiner, bahasa Rusia: ЕзидыEzidy) ? Ia adalah dari kelompok etnoreligius dan berbahasa Kurdi yang mempraktikkan agama sinkretisme yang menggabungkan Syiah dan Sufi Islam dengan tradisi adat rakyat daerah.
Tradisi-tradisi tersebut mencakup unsur-unsur bersama dengan komunitas Kristen dan Mandaean di Timur Dekat, serta dengan yang lebih kuno seperti Gnostik, Marcionit, Zoroastrianisme dan agama awal Mesopotamia. Mereka terutama tinggal di Provinsi Nineveh Irak utara, wilayah yang pernah menjadi bagian dari Asiria kuno. Komunitas tambahan di Armenia, Georgia dan Suriah telah menurun sejak tahun 1990-an sebagai akibat dari migrasi yang signifikan ke Eropa, terutama ke Jerman.

Yazidi percaya pada Tuhan sebagai pencipta dunia, yang ia telah menempatkan di bawah perlindungan dari tujuh "makhluk suci" atau malaikat, "ketua" (malaikat) di antaranya adalah Melek Taus, yang juga "Malaikat Merak." Malaikat Merak, sebagai penguasa dunia, menyebabkan baik dan buruk menimpa individu, dan karakter ambivalen ini tercermin dalam mitos kejatuhan sendiri secara sementara dari nikmat Tuhan, sebelum air mata menyesalnya memadamkan api penjara neraka dan ia kemudian berdamai dengan Tuhan.
Mitos ini didasarkan pada refleksi mistik Sufi pada Iblis, yang dengan bangga menolak untuk melanggar monoteisme dengan menyembah Adam dan Hawa oleh perintah langsung dari Tuhan. Karena hubungan ini dengan tradisi Sufi Iblis, beberapa pemeluk agama monoteistik lain dari wilayah tersebut menyamakan Malaikat Merak dengan roh setan yang tak ditebus, yang kemudian telah mendorong penganiayaan berabad-abad terhadap orang Yazidi yang dijuluki "penyembah setan". Penganiayaan Yazidi terus berlangsung di komunitas asal mereka dalam batas-batas Irak modern, di bawah Saddam Hussein dan revolusioner Muslim Sunni fundamentalis.
Pada bulan Agustus 2014 Yazidi menjadi sasaran oleh Negara Islam Irak dan Syam, atau ISIS, dalam kampanyenya untuk "memurnikan" Irak dan negara-negara tetangga dari pengaruh non-Islam.
Foto-foto di atas diambil dari Irak. Lima tahun setelah Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) melancarkan kampanye pembantaian berdarah (genocidal)
menentang agama Yazidi Irak sebuah wilayah minoritasnya. Berabad-abad kelompok etnis beragama ini, hidup dalam keadaan darurat sekitar 4000 tahun yang lalu, di mana penduduk aslinya berbaur di
Barat Laut pegunungan Sinjar.

Ketika teroris (ISIS) di sepanjang utara Irak, musim panas 2014, mereka membunuh sekitar 1.280 Yazidi dan menculik sekurang-kurangnya 6.400,Yazidi, sebahagian besarnya perempuan dan anak-anak, termasuk  Nadia Murad. Pusat pengungsia penduduk memang dipaksakan di wilayah Kurdistan di Irak.

Ada sekitar 550.000 Yazidi di Irak sebelum tahun 2014, sekitar 100.000 orang telah berimigrasi dan 360.000 tinggal di Irak, di mana sebahagian besarnya perempuan dan anak-anak.

Kembali ke pertemuan Presiden AS Donald Trump. Pertanyaannya mengapa mereka bertemu? Siapa yang lebih dahulu minta bertemu? Mungkinkah ini sebuah kritikan halus, kenapa Trump mau bertemu dengan Nadia Murad. Bukankah ISIS ciptaan AS sebagaiman dikatakan Trump sewaktu kampanye Presiden AS, yang ciptakan ISIS adalah Barack Obama ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUWIRJO PANTAS MENJADI PAHLAWAN NASIONAL 2023

PARA WARTAWAN YANG SAYA KENAL

Thaha al-Hamid Bertemu Anies Baswedan